Breaking News

Pakpak

10 Des 06 21:39 WIB
IKPPI Tolak Pakpak Dan
Dairi Masuk Protap
Medan, WASPADA Online


Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pemuda Pakpak Indonesia (DPP IKPPI), Agus Ujung, SH menolak keras Kab. Pakpak Bharat dan Kab. Dairi masuk ke dalam Provinsi Tapanuli (Protap) yang kini dalam wacana pembentukan.
Hal itu diungkapkan kepada Waspada, Sabtu (9/12) di Medan menanggapi semakin gencarnya persoalan mengenai Pakpak Bharat dan Dairi yang oleh sekelompok orang akan diikutkan dalam wacana wilayah Provinsi Tapanuli.

Dia bersama Prof. Dr. Aslim Sihotang, Penasehat DPP MKPI (Majelis Kerjasama Pakpak Islam) dan Penasehat DPP Himpak (Himpunan Masyarakat Pakpak) serta Ir. Baharuddin Berutu, Ketua DPP MKPI mengungkapkan, Dairi yang kini dimekarkan menjadi dua kabupaten, yakni Kab. Pakpak Bharat, dari dulu terkenal dengan penduduk asli Pakpak.

Keramahan suku Pakpak terhadap penduduk pendatang, memberi peluang kepada penduduk pendatang melakukan berbagai aktivitas sesuai keinginan dan kedaerahan asal masing-masing. Itu membuktikan penduduk asli Pakpak sudah jauh mengerti, sangat memahami dan mendalami arti pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

”Suku apa saja yang berdomisili di Dairi dan Pak Bharat bebas mengekspresikan aspirasinya, dengan catatan, kesemua itu tidak bertentangan dengan norma hukum pemerintah, adat dan agama.” kata dia mengingatkan kepada suku pendatang tidak macam-macam di tanah leluhur suku Pakpak.

Yang disayangkannya adalah, keramahtamahan suku Pakpak selama ini ternyata berdampak lain dan cenderung diartikan sebagai boomerang bagi etnis Pakpak sendiri. ”Malah tak jarang terdengar ucapan menyebutkan suku Pakpak bodoh atau sebagai suku yang bisa dibodoh-bodohi,” katanya sedih mendengar ucapan miring seolah-olah suku Pakpak tidak ada arti apa-apa di mata suku pendatang.

Tudingan merendahkan martabat suku Pakpak kata Ujung, terkait leluasanya suku pendatang di dua kabupaten yang berada di bagian paling selatan perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) memaksakan kehendak dalam mengambil sikap demi kepentingan pribadi dan golongan, tanpa menghiraukan nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang terlah terbina selama ini.

Untuk menyelamatkan bumi Dairi dan Pakpak Bharat dari tangan kotor dan penjajah dari suku lain, Agus Ujung menyatakan, satu-satunya jalan adalah IKPPI bersama seluruh etnis Pakpak yang berada dalam berbagai elemen masyarakat Silima Suak menyatakan siap membela habis-habisan, dan mempertahankan sampai titik darah terakhir tetap bergabung dengan Provinsi Sumut. Andaikata tidak memungkinkan, pilihan lain akan mendekat ke Provinsi Aceh Lauser, Antara.

”Dosa besar bagi kami, andaikata tidak mampu mempertahankan bumi warisan leluhur suku Pakpak,” kata Ujung mengenang jasa perjuangan leluhurnya, namun tetap tegas dalam sikapnya tidak bersedia bergabung dengan Provinsi Tapanuli yang kini menghadapi prokontra dalam wacana pembentukannnya.

Kepada seluruh kader IKKPI, dia mengulangi pesannya agar tetap mewaspadai pengaruh luar yang sengaja merusak tatanan kekeluargaan yang sudah lama terbina baik.

Pemaksaan Kab. Dairi dan Pakpak Bharat masuk ke dalam wilayah Provinsi Tapanuli, sebagai suatu pertanda bumi leluhur suku Pakpak akan terjual secara tak langsung, disadari ataupun tidak, kepada etnis lain. ”Bila terjadi, punahlah etnis Pakpak,” katanya mengaku, itu merupakan salah satu alasan etnis Pakpak menolak Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat masuk ke dalam Provinsi Tapanuli yang masih dalam wacana itu