Syarfie Hutauruk: Penghormatan Kepada Sisingamangaraja
Aset Sisingamangaraja XII di Belanda dan Inggris akan Ditarik
Senin, 04-06-2007
MedanBisnis – Medan
Aset-aset serta berbagai benda peninggalan Raja Sisingamangaraja XII yang banyak terdapat di luar negeri, khususnya di sejumlah museum di London, Inggris dan Belanda, akan ditarik untuk dikembalikan ke Museum Sisingamangaraja XII.
“Kita harapkan dengan pendekatan diplomatik yang dilakukan pemerintah pusat, semua aset dan berbagai peninggalan benda bersejarah milik Raja Sisingamangaraja XII bisa ditarik kembali ke Indonesia,” kata Ketua Nasional Panitia Peringatan 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII Syarfie Hutauruk, di Pesantren Al'Kautsar Al'Akbar Jalan Pelajar Timur, Medan, Sabtu (2/6).
Jika hal itu bisa dilakukan, maka barang-barang bersejarah itu akan diinventarisir dan selanjutnya dimasukkan ke dalam Museum Raja Sisingamangaraja XII di Bakara. Syarfie sendiri belum bisa menjelaskan apa-apa saja jenis benda-benda bersejarah milik Sisingamangaraja XII tersebut.
Syarfie juga mengemukakan, panitia sampai saat ini masih terus menggalang dana untuk pembangunan museum tersebut. Baik penggalangan kepada pemerintah pusat, para donatur serta pihak lainnya. Ia memastikan kegiatan itu dilaksanakan bersamaan dengan pemugaran Istana Sisingamngaraja XII di Bakara. “Itu semua dilakukan dalam rangka 100 tahun peringatan Sisingamngaraja XII,” ujarnya.
Mengenai nasib dan kehidupan keluarga keturunan Raja Sisingamangaraja XII, Syarfie mengaku hal itu di luar jangkauannya sebagai panitia peringatan. Namun ia meminta pemerintah pusat tidak melupakan jasa-jasa Sisingamangaraja XII dan tetap memperhatikan para keluarga keturunan pahlawan nasional itu.
Di samping itu, pihaknya sendiri akan berupaya mengedarkan buku sejarah tentang Sisingamangaraja XII karangan para sejarahwan Indonesia. “Rencananya untuk tahap awal kami akan mengedarkan buku karangan Prof W Sijabat,” ujarnya.
Pihaknya juga akan menggalang pembuatan buku atau sinopsis kecil tentang pahlawan nasional asal Tanah Batak itu. Penggalangan kegiatan itu rencananya akan dilakukan panitia bersama Ny Nina Akbar Tandjung.
“Kami juga akan meminta kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Mendiknas Bambang Sudibyo, agar penulisan sejarah diperbanyak, khusunya tentang Sisingamangaraja XII,” tegasnya.
*hendrik hutabarat
Senin, 04-06-2007
MedanBisnis – Medan
Aset-aset serta berbagai benda peninggalan Raja Sisingamangaraja XII yang banyak terdapat di luar negeri, khususnya di sejumlah museum di London, Inggris dan Belanda, akan ditarik untuk dikembalikan ke Museum Sisingamangaraja XII.
“Kita harapkan dengan pendekatan diplomatik yang dilakukan pemerintah pusat, semua aset dan berbagai peninggalan benda bersejarah milik Raja Sisingamangaraja XII bisa ditarik kembali ke Indonesia,” kata Ketua Nasional Panitia Peringatan 100 Tahun Gugurnya Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII Syarfie Hutauruk, di Pesantren Al'Kautsar Al'Akbar Jalan Pelajar Timur, Medan, Sabtu (2/6).
Jika hal itu bisa dilakukan, maka barang-barang bersejarah itu akan diinventarisir dan selanjutnya dimasukkan ke dalam Museum Raja Sisingamangaraja XII di Bakara. Syarfie sendiri belum bisa menjelaskan apa-apa saja jenis benda-benda bersejarah milik Sisingamangaraja XII tersebut.
Syarfie juga mengemukakan, panitia sampai saat ini masih terus menggalang dana untuk pembangunan museum tersebut. Baik penggalangan kepada pemerintah pusat, para donatur serta pihak lainnya. Ia memastikan kegiatan itu dilaksanakan bersamaan dengan pemugaran Istana Sisingamngaraja XII di Bakara. “Itu semua dilakukan dalam rangka 100 tahun peringatan Sisingamngaraja XII,” ujarnya.
Mengenai nasib dan kehidupan keluarga keturunan Raja Sisingamangaraja XII, Syarfie mengaku hal itu di luar jangkauannya sebagai panitia peringatan. Namun ia meminta pemerintah pusat tidak melupakan jasa-jasa Sisingamangaraja XII dan tetap memperhatikan para keluarga keturunan pahlawan nasional itu.
Di samping itu, pihaknya sendiri akan berupaya mengedarkan buku sejarah tentang Sisingamangaraja XII karangan para sejarahwan Indonesia. “Rencananya untuk tahap awal kami akan mengedarkan buku karangan Prof W Sijabat,” ujarnya.
Pihaknya juga akan menggalang pembuatan buku atau sinopsis kecil tentang pahlawan nasional asal Tanah Batak itu. Penggalangan kegiatan itu rencananya akan dilakukan panitia bersama Ny Nina Akbar Tandjung.
“Kami juga akan meminta kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Mendiknas Bambang Sudibyo, agar penulisan sejarah diperbanyak, khusunya tentang Sisingamangaraja XII,” tegasnya.
*hendrik hutabarat