Festival Layang-layang
Festival Layang-layang di Samosir Saat Gerimis, Layangan Tidak Dapat Terbang
Dec 09, 2006 at 08:19 AM
Samosir (SIB)
Festival layang-layang internasional yang kedua dalam kegiatan Oriental Samosir Fantastic Fiesta (OSFF) yang kedua kembali digelar dua hari mulai Sabtu (2/12) di bukit Beta Tuktuk Kecamatan Simanindo. Festival dimulai saat kondisi mendung dan gerimis dengan resiko sambaran petir.
Saat pembukaan oleh Bupati Samosir, malah hanya satu layang-layang yang dapat terbang itupun terkesan dipaksakan karena gerimis masih mengguyur. Penduduk setempatpun bingung, gagasan siapa sebenarnya bermain layang-layang dalam gerimis seperti itu.
“Kami heran kenapa di awal Desember yang selalu turun hujan malah Pemkab Samosir menggelar festival layang-layang. Waktu yang tepat untuk itu seharusnya bulan Juli atau Agustus saat cuaca berangin yang mendukung. Event ini bahkan terkesan dibesar-besarkan. Katanya event internasional tapi seperti laporan panitia tadi event hanya diikuti Sumut, Riau, Lampung, Jambi dan Sumbar. Mana mancanegaranya,” cetus salah seorang penduduk setempat yang kecewa dengan event itu.
Ketua pelaksana OSFF Brilian Muktar dan ketua Panitia Indra Wahidin saat ditanya wartawan terkait dengan tidak adanya peserta selain lima daerah itu, tidak menjawab banyak. Mereka mengatakan ada event yang sama di Vietnam sehingga peserta mancanegara lebih memilih negara itu.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon yang direncanakan membuka event itu pukul 14.00 WIB telat sampai 2 jam. Akhirnya event dibuka tepat pukul 16.00 WIB. (MDS/q)
Dec 09, 2006 at 08:19 AM
Samosir (SIB)
Festival layang-layang internasional yang kedua dalam kegiatan Oriental Samosir Fantastic Fiesta (OSFF) yang kedua kembali digelar dua hari mulai Sabtu (2/12) di bukit Beta Tuktuk Kecamatan Simanindo. Festival dimulai saat kondisi mendung dan gerimis dengan resiko sambaran petir.
Saat pembukaan oleh Bupati Samosir, malah hanya satu layang-layang yang dapat terbang itupun terkesan dipaksakan karena gerimis masih mengguyur. Penduduk setempatpun bingung, gagasan siapa sebenarnya bermain layang-layang dalam gerimis seperti itu.
“Kami heran kenapa di awal Desember yang selalu turun hujan malah Pemkab Samosir menggelar festival layang-layang. Waktu yang tepat untuk itu seharusnya bulan Juli atau Agustus saat cuaca berangin yang mendukung. Event ini bahkan terkesan dibesar-besarkan. Katanya event internasional tapi seperti laporan panitia tadi event hanya diikuti Sumut, Riau, Lampung, Jambi dan Sumbar. Mana mancanegaranya,” cetus salah seorang penduduk setempat yang kecewa dengan event itu.
Ketua pelaksana OSFF Brilian Muktar dan ketua Panitia Indra Wahidin saat ditanya wartawan terkait dengan tidak adanya peserta selain lima daerah itu, tidak menjawab banyak. Mereka mengatakan ada event yang sama di Vietnam sehingga peserta mancanegara lebih memilih negara itu.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon yang direncanakan membuka event itu pukul 14.00 WIB telat sampai 2 jam. Akhirnya event dibuka tepat pukul 16.00 WIB. (MDS/q)