PTN di Siantar
Tahun 2007 Direncanakan Berdiri PTN Di P. Siantar P. Siantar,
WASPADA Online
Tahun 2007 direncanakan berdiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Pematangsiantar, karena letaknya dinilai cukup strategis dan memiliki potensi berdirinya PTN.
“Kota Pematangsiantar cukup strategis dan potensinya ada,” kata Walikota Pematang Siantar Ir. RE Siahaan saat temu pers di rumah dinasnya, Selasa (3/10), sehubungan sosialisasi program pembangunan Kota Pematangsiantar sesuai visi dan misi Walikota.
Menurut Walikota, fakultas yang dibutuhkan di Pematangsiantar dari PTN yang akan didirikan terutama fakultas hukum, karena banyaknya masalah-masalah hukum di kota itu dan fakultas kedokteran agar bisa memenuhi kebutuhan dokter di RSU yang merupakan rujukan dari beberapa kabupaten/kota di sekitar P. Siantar.
Kadis Penjar Hodden Simarmata menambahkan dalam upaya mendirikan PTN itu, tim yang dibentuk memproses berdirinya PTN itu sudah melakukan berbagai upaya agar PTN itu segera terwujud dan tim sudah berkali-kali rapat. “Untuk mendirikan suatu PTN harus ada studi kelayakan, statuta dan kurikulum. Akan kita lihat, fakultas yang tidak ada di pergurun tinggi yang ada di Pematang Siantar.”
Menurut Simarmata, pihaknya sudah mempersiapkan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan satu institut guna mempercepat proses berdirinya PTN itu dan direncanakan pertengahan Oktober 2006, Walikota menandatangani MoU dengan institut itu. Institut itu akan mengupayakan keluarnya izin operasional dan menarik para donor mendirikan PTN tersebut.
Menyinggung kebutuhan berupa penambahan sekolah negeri di Pematangsiantar, Simarmata menyebutkan Pematang Siantar masih membutuhkan masing-masing satu Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Tahun anggaran (TA) 2006 sudah disiapkan dana pendamping untuk pengadaan lahan masing-masing SMA, SMK dan SMP itu, sedang pembangunan fisiknya bersumber dari anggaran pemerintah pusat. Namun, timbul kendala tentang lahan sekolah tersebut, dimana lahan SMA minimal 1 hektare (Ha) dan ternyata hanya lahan SMA yang bisa didapat di daerah Tojai dan sudah disertifikatkan, sedang SMK dan SMP belum ada lahannya hingga diprogramkan pembangunannya TA 2007,” terang Simarmata.
Simarmata menyebutkan angka partisipatif kasar (APK) di Pematangsiantar sudah mencapai 126 APK. “Artinya, Pematangsiantar sudah menjadi tumpuan orang-orang di luar Pematang Santar bersekolah di Pematangsiantar. Namun, di Kec. Siantar Marihat APK masih 56 APK hingga di kecamatan itu masih perlu satu SMP.”
WASPADA Online
Tahun 2007 direncanakan berdiri Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Pematangsiantar, karena letaknya dinilai cukup strategis dan memiliki potensi berdirinya PTN.
“Kota Pematangsiantar cukup strategis dan potensinya ada,” kata Walikota Pematang Siantar Ir. RE Siahaan saat temu pers di rumah dinasnya, Selasa (3/10), sehubungan sosialisasi program pembangunan Kota Pematangsiantar sesuai visi dan misi Walikota.
Menurut Walikota, fakultas yang dibutuhkan di Pematangsiantar dari PTN yang akan didirikan terutama fakultas hukum, karena banyaknya masalah-masalah hukum di kota itu dan fakultas kedokteran agar bisa memenuhi kebutuhan dokter di RSU yang merupakan rujukan dari beberapa kabupaten/kota di sekitar P. Siantar.
Kadis Penjar Hodden Simarmata menambahkan dalam upaya mendirikan PTN itu, tim yang dibentuk memproses berdirinya PTN itu sudah melakukan berbagai upaya agar PTN itu segera terwujud dan tim sudah berkali-kali rapat. “Untuk mendirikan suatu PTN harus ada studi kelayakan, statuta dan kurikulum. Akan kita lihat, fakultas yang tidak ada di pergurun tinggi yang ada di Pematang Siantar.”
Menurut Simarmata, pihaknya sudah mempersiapkan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan satu institut guna mempercepat proses berdirinya PTN itu dan direncanakan pertengahan Oktober 2006, Walikota menandatangani MoU dengan institut itu. Institut itu akan mengupayakan keluarnya izin operasional dan menarik para donor mendirikan PTN tersebut.
Menyinggung kebutuhan berupa penambahan sekolah negeri di Pematangsiantar, Simarmata menyebutkan Pematang Siantar masih membutuhkan masing-masing satu Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Tahun anggaran (TA) 2006 sudah disiapkan dana pendamping untuk pengadaan lahan masing-masing SMA, SMK dan SMP itu, sedang pembangunan fisiknya bersumber dari anggaran pemerintah pusat. Namun, timbul kendala tentang lahan sekolah tersebut, dimana lahan SMA minimal 1 hektare (Ha) dan ternyata hanya lahan SMA yang bisa didapat di daerah Tojai dan sudah disertifikatkan, sedang SMK dan SMP belum ada lahannya hingga diprogramkan pembangunannya TA 2007,” terang Simarmata.
Simarmata menyebutkan angka partisipatif kasar (APK) di Pematangsiantar sudah mencapai 126 APK. “Artinya, Pematangsiantar sudah menjadi tumpuan orang-orang di luar Pematang Santar bersekolah di Pematangsiantar. Namun, di Kec. Siantar Marihat APK masih 56 APK hingga di kecamatan itu masih perlu satu SMP.”