Jejak Pelaut Bugis, Madura, Sangihe Talaud, Ternate dan Dayak di Saipan, AS
ilustrasi |
Kontur pulau seluas 122 kilometer persegi ini banyak berbukit-bukit dengan berpuncak pada Gunung Tagpochau yang tingginya sekitar 460 meter. Di kawasan timur dan utara Saipan tidak ada pantai berkontur datar karena terdapat tebing terjal dan tinggi yang langsung membatasi pulau ini dengan laut. Tanah yang datar terdapat di bagian barat dan selatan, umumnya dimanfaatkan untuk perkebunan tebu. Pulau ini kira-kira panjangnya 23 kilometer serta lebarnya 9 kilometer.
Saipan merupakan salah satu hal penting dalam peristiwa Perang Dunia II dan Perang Asia Timur Raya. Dahulu pulau ini adalah bagian dari jajahan Jepang karena Jepang ingin menguasai sumber daya alam di pulau ini selain di Indonesia. Saipan juga dijadikan pangkalan militer Jepang selama Perang Dunia II. SDA serta SDM di sana dieksploitasi besar-besaran oleh Jepang seperti halnya di Indonesia dimana penduduknya disuruh kerja Romusha.
Setelah Jepang kalah terhadap Sekutu di Pertempuran Laut Karang lalu menyerah pada 14 Agustus 1945, Jepang harus menyerahkan seluruh wilayah jajahannya kepada Sekutu. Hal ini tercantum dalam Perjanjian San Francisco pada 2 September 1945.
Wilayah jajahan Jepang selain di Asia Tenggara dan Indonesia juga meliputi sebagian kepulauan di Samudra Pasifik termasuk Saipan, akhirnya Saipan diserahkan kepada Amerika Serikat berdasarkan Perjanjian San Francisco. Hingga kini Saipan telah dimiliki oleh Amerika Serikat meskipun statusnya bukan negara bagian tetapi sebagai persemakmuran. (sumber)