Breaking News

SpaceX Hanya Ingin Cari Tahu Membangun dan Produksi Massal Starship dengan Murah?


Saat ini SpaceX terus melakukan langkah-langkah pembangunan starship, roket besar yang akan menjadi andalannya di masa mendatang.

Starship akan menggantikan roket Falcon 9 dan kapsul Dragon untuk misi-misi SpaceX di masa mendatang.

Sudah lebih dari tiga prototipe Starship yang meledak.

Lalu apa sebenarnya yang dicari Starship? Bukankah sudah ada pabrik pembuatan roket yang canggih seperti Boeing dan ULA yang bisa memproduksi ukuran besar?

Sepertinya memang iya. Diameter Starship memang besar tapi Boeing dan perusahaan AS lainnya sudah bisa memproduksi roket besar khususnya untuk NASA seperti SLS dan Delta IV.

Namun, bagi SpaceX meng-outsourching pembuatan roket ke perusahaan tersebut sama saja menyedot semua kapasitas keuangannya.

Roket buatan Boeing dll itu memakan biaya yang sangat tinggi karena riset yang sudah dilakukan bertahun-tahun.

Ada banyak hak cipta yang harus dibayar dengan sangat mahal sehingga produksi roketnya bisa sangat tidak ekonomis.

Yang dilakukan SpaceX saat ini adalah bagaimana mencari bahan yang murah dan bagaimana memulai sebuah ekosistem industri yang mampu memproduksi massal dengan cepat.

SpaceX dapat memulai rekrutmen baru yang tentunya adalah tenaga fresh dengan gaji yang minimal. Di antara pekerja yang mereka rekrut tidak perlu harus bergelar doktor di bidang antariksa tapi pekerja trampil di bidang pengelasan dan lain-lain.

Artinya daripada menyewa insinyur dan saintis untuk mengelas, lebih baik menyewa tukang las.

Berikut contoh pembuatan roket besar ULA yang bekerja sama dengan saingan SpaceX, Blue Origin.

Ada kemungkinan Blue Origin akan menggunakan jasa ULA membangun badan roket karena Blue Origin telah menyuplai ULA dengan mesin roket yang kuat.