Breaking News

Pengumpulan Uang Untuk Tapanuli

Terkumpul Rp 1 ,1 Miliar untuk Perjuangan Propinsi Tapanuli

22 Nopember 2006 09:40:16

Pengirim: sanco

Jakarta (SIB)
Sekitar 100 orang putra terbaik Tapanuli di Jakarta, Minggu (19/11) malam bertempat di Viky Center mengadakan pertemuan dalam rangka konsolidasi sekaligus menyamakan visi mempercepat perwujudan Propinsi Tapanuli.

Dalam pertemuan itu selain berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 1,1 miliar, juga disepakati pemekaran sebagai satu-satunya jawaban mengejar ketertinggalan pembangunan dan mengentaskan kemiskinan masyarakat Tapanuli. Bertindak sebagai pengundang Jenderal TNI (pur) Luhut B Panjaitan, Prof DR Midian Sirait, Panda Nababan, DR GM Panggabean. Tapi Pak GM Panggabean tidak dapat hadir karena sakit.


Putra terbaik asal Tapanuli yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Jenderal TNI (Purn) Luhut B Panjaitan, Mayjend TNI (Purn) Sintong Panjaitan, Komjen Pol (Purn) Togar Sianipar, Irjen Pol Thamrin Simanjuntak, Prof DR Midian Sirait, Trimedya Panjaitan, Humuntar Lumbangaol, MB Hutagalung, Parlin Simanjuntak, Erwin Pardede, Anton Sihombing, Drs Edison Manurung SH MM, Marthin Sirait, Marthin Hutabarat, Mayjen TNI (pur) Timur Manurung (Hakim Agung), DR Ir Benny Pasaribu, Panangian Simanungkalit, pengusaha Murphy Hutagalung, Arion Hutagalung serta pengacara terkenal DR Otto Hasibuan dan DR Luhut Pangaribuan.

Dari politisi dan anggota DPR-RI tampak hadir ketua PDS Royandi Hutasoit, Panda Nababan, DR Yasona Loli, Pastur Saut Hasibuan, Saidi Butar-butar, Mindo Sianipar, Effendi Simbolon, Walman Siahaan dan Jansen Hutasoit. Sedangkan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) hadir Lundu Panjaitan, Nurdin Tampubolon dan Benny Horas Panjaitan.

Sedangkan tokoh pemekaran asal Sumatera Utara yang hadir antara lain Manaor Silitonga, GM. Chandra Panggabean, NP Manurung, Roida Nababan, Toga Sianturi, Hitler Siahaan, Erron Lumbangaol, Sanggam Bakkara, Alio Fao, Sanco Manullang, Burhanuddin Radjagukguk, Washinton Tambunan, Nelson Parapat, Binsar Situmorang dan Hasudungan Butar-butar. Bupati Dairi MP Tumanggor juga kelihatan hadir.

Mantan Menperindag Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan dalam sambutannya meyakini, cara yang paling efektif untuk meningkatkan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat Tapanuli adalah dengan pemekaran. “Pembentukan Propinsi Tapanuli adalah jawaban terbaik untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujar Luhut.

Hal senada juga dikatakan Ir GM Chandra Panggabean. Menurutnya hingga saat ini tidak ada alternatif konsep untuk dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Tapanuli selain pemekaran. “Hingga kini tidak ada konsep lain untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Tapanuli selain pemekaran,” ujar GM. Chandra Panggabean.

Dalam pertemuan itu, Luhut Panjaitan mengatakan, Propinsi Tapanuli jika terbentuk bukan tidak mungkin akan menjadi salah satu propinsi yang makmur, karena daerah Tapanuli memiliki sumber daya alam yang kaya, seperti pertanian yang cukup menjanjikan dan dapat dikembangkan, parawisata dan kekayaan bumi lainnya. Selain itu sumber daya manusia khususnya orang Tapanuli sangat hebat-hebat.

“Kita telah memulai perjuangan ini sejak tahun 2002, tersendat 2003 dan kini kita mulai lagi dan kita harapkan 2007 sudah tercapai. Itu akan pasti tercapai, jika kita kompak, kata kuncinya adalah kita kompak. Sebab sekarang ini banyak orang Tapanuli yang hebat-hebat, yang kaya, banyak di DPD dan DPR, kita bekerjasama dengan mereka, kalau kita kompak, saya percaya Propinsi Tapanuli ini pasti jadi”, tegas Luhut.

Dijelaskan, orang Batak itu luar biasa, memiliki semua kemampuan yang dapat diandalkan di negara ini. Jadi semuanya harus kompak untuk menjadikannya. “Saya berharap dan berdoa serta akan membantu sedaya mampu saya, supaya Propinsi Tapanuli ini jadi. Sekali lagi saya tegaskan, kita jangan mundur, kita sangat malu jika propinsi ini tidak terwujud, padahal kita memiliki banyak tokoh. Kita semuapun yang hadir di sini akan malu kalau ini gagal. Jadi harus jadi, jangan mundur”, tegasnya lagi.

Sementara itu, Ir GM Chandra Panggabean mewakili DR GM Panggabean mengatakan, pertemuan itu seyogianya akan dihadiri DR GM Panggabean, namun karena alasan kesehatan, Pak GM tidak bisa hadir.

Dikatakan, Desember 2006 ini seluruh berkas akan disampaikan ke DPRD Sumut untuk diparipurnakan, walaupun sampai saat ini baru 7 kabupaten/kota yang sudah mengeluarkan rekomendasinya. Namun masih diharapkan selama proses berjalan, 3 kabupaten lagi dapat bergabung seperti Pakpak Bharat, Dairi dan Nias.

Sementara itu, anggota DPR-RI Panda Nababan (F-PDIP) mengatakan, hingga saat ini usulan pembentukan Propinsi Tapanuli secara resmi belum diserahkan ke DPR dan belum menjadi agenda prioritas Badan Legislasi (Baleg) DPR. Untuk menjadi agenda prioritas pembahasan di Baleg, Panda mendesak agar usul ini secepatnya diserahkan secara resmi ke DPR.

“Agar semua program berjalan simultan, usulan ini harus secepatnya disampaikan ke DPR. Kelengkapan syarat-syarat teknis dan administrative, termasuk jika ada daerah yang menyatakan ikut bergabung kemudian dapat menyusul,” ujar Panda Nababan.

Dalam kesempatan ini Panda juga menghimbau kepada seluruh anggota DPR asal pemilihan Sumatera Utara agar melakukan pendekatan kepada pimpinan partai masing-masing guna mendapat dukungan jika kelak usulan ini dibahas di DPR.

Guna meminimalisasi resistensi akan usul pembentukan Propinsi Tapanuli, Panda menyarankan agar di dalam kepanitiaan, baik di Medan maupun Jakarta memasukkan tokoh-tokoh dari unsur agama dan etnis lain di luar Kristen dan Batak Toba. Begitu juga halnya menyangkut calon ibukota dan nama propinsi agar tidak terlalu dipermasalahkan.

“Sebaiknya dalam kepanitiaan mengikut sertakan unsur dan etnis lain agar tidak terkesan eksklusif. Begitu juga halnya menyangkut ibukota dan nama propinsi sebaiknya diputuskan melalui kearifan politik tingkat tinggi,” himbau Panda.

Perantau Kumpulkan Rp 1,1 miliar

Sebagai bentuk manifestasi rasa kebersamaan dalam upaya mendukung percepatan perwujudan Propinsi Tapanuli, para tokoh yang hadir pada acara bertajuk Malam Kebersamaan Menyongsong Propinsi Tapanuli ini juga antusias menyumbangkan dana yang akan dipergunakan membiayai proses pembentukan Propinsi Tapanuli sebesar Rp 1,1 miliar.

Di antara penyumbang terdapat nama-nama seperti Luhut Panjaitan yang menyumbang Rp. 430 juta, Panda Nababan yang menyumbang Rp 150 juta, anggota DPD Nurdin Tampubolon Rp 150 juta, pengusaha Murphy Hutagalung Rp 25 juta, Tagor Lumbanradja (PT Lampiri) Rp 20 juta dan pengacara terkenal DR Otto Hasibuan serta Luhut Pangaribuan masing-masing Rp. 20 juta.

“Dana ini akan digunakan membiayai pembentukan Propinsi Tapanuli dan akan dipertanggungjawabkan secara transparan,” ujar Panda.

Dairi Sangat Ideal Bergabung ke Tapanuli

Menyangkut posisi Dairi yang hingga kini belum menentukan sikap politiknya, Prof. Midian Sirait dan anggota DPD Nurdin Tampubolon menyarankan agar masyarakat Dairi segera menentukan sikap ikut bergabung dengan Propinsi Tapanuli. Dari sisi budaya, sejarah dan geografis, Dairi sangat ideal bergabung dengan Propinsi Tapanuli.
Menurut Midian Sirait, dilihat dari kesamaan budaya dan sejarah, tidak ada alasan bagi daerah ini untuk tidak bergabung. “Kita memiliki banyak kesamaan sejarah dan budaya dengan masyarakat Dairi. Karenanya saya optimis daerah ini akan bergabung dengan Propinsi Tapanuli,” ujar Midian.

Sementara itu, Nurdin Tampubolon mengatakan, dari sisi geografis, Dairi sangat tepat dan sangat diuntungkan secara ekonomis jika bergabung dengan Propinsi Tapanuli. “Sebaiknya DPRD dan Pemerintah Daerah Dairi segera mengeluarkan keputusan politik resmi menyatakan bergabung dengan Propinsi Tapanuli,” himbau Nurdin.
Demikian juga Pakpak Bharat dan Nias diharapkan agar dapat segera bergabung dalam Propinsi Tapanuli.

PENYAMPAIAN USUL PEMBENTUKAN PROPINSI TAPANULI KE DPR-RI DIPERCEPAT

Penyampaian usul pembentukan Propinsi Tapanuli ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI diputuskan untuk dipercepat dari jadwal semula yakni Januari 2007 menjadi tanggal 27 Nopember 2006 mendatang. Selain agar masuk dalam agenda politik nasional, khususnya menjelang Pemilu 2009, hal ini juga dimaksudkan agar usulan ini masuk dalam agenda prioritas Badan Legislasi (Baleg) DPR untuk dibahas tahun 2007.

Demikian antara lain keputusan hasil pertemuan antara Panitia Bersama Pembentukan Propinsi Tapanuli, Sumatera Utara dengan tokoh masyarakat perantau Jakarta di Hotel Grand Melia, Jakarta, Senin (20/11). Rapat itu diadakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan Kebersamaan Menyongsong Propinsi Tapanuli yang diadakan hari Minggu malam.
Dalam pertemuan yang difasilitasi Hans Simamora, anggota DPR-RI Fraksi PDS terlihat hadir Ketua Umum PDS Ruyandi Hutasoit, anggota DPR-RI Panda Nababan (Fraksi PDIP),

Sekretaris Forum Masyarakat Tapanuli Jakarta Marthin Sirait dan Marthin Hutabarat. Sedangkan dari Panitia Medan tampak hadir Manaor Silitonga (ketua), GM Chandra Panggabean, Eron Lumban Gaol, Burhanuddin Radjagukguk, Roida Nababan dan Sanco Manullang.

Seperti diketahui, hingga saat ini terdapat enam kabupaten yang telah menyatakan diri bergabung dan berjuang bersama mewujudkan Propinsi Tapanuli. Keenam daerah dimaksud adalah Tapanuli Utara, Toba Samosir, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah dan Nias Selatan. Sedangkan empat daerah lainnya masing-masing Kodya Sibolga, Dairi, Pakpak Bharat dan Nias hingga kini masih berproses.

Sambil menunggu proses di empat kabupaten yang akan bergabung, panitia Medan bersama-sama dengan tokoh perantau di Jakarta, Senin (27/11) akan menyampaikan secara resmi usulan pembentukan Propinsi Tapanuli kepada Ketua DPR-RI, Komisi-komisi utamanya Komisi II, Fraksi-fraksi, Badan Legislasi, dan Badan Musyawarah (Bamus).

“Kita tidak boleh tersandera oleh waktu, semuanya harus berjalan simultan. Rekomendasi enam kabupaten/kota yang ada harus segera diusulkan agar menjadi agenda prioritas Badan Legislasi DPR tahun 2007. Kalau kedepan ada daerah lain ingin bergabung tidak menjadi masalah”, ujar Panda yang langsung disetujui peserta rapat lainnya.

Keputusan pertemuan tersebut juga direspon baik oleh GM Chandra Panggabean dengan menyatakan kesiapan seluruh panitia Medan untuk datang kembali ke Jakarta tanggal 27 Nopember mendatang guna bersama-sama dengan panitia Jakarta menyerahkan usulan dimaksud ke DPR.

Lebih jauh Panda Nababan yang juga pernah menjadi Ketua Pansus DPR tentang Pembentukan Propinsi Bangka Belitung mengatakan, hingga saat ini usul pembentukan Propinsi Tapanuli belum masuk dalam agenda prioritas pembahasan Baleg DPR tahun 2007.

“Agar kita tidak terbelenggu oleh waktu, sebaiknya usulan ke DPR RI disampaikan secepatnya. Tidak perlu menunggu kelengkapan seluruh 10 kabupaten/kota. Untuk dapat dibahas, usulan ini harus masuk menjadi agenda prioritas Baleg DPR,” ujar Panda.
Ditegaskan oleh Panda, setelah usulan tersebut masuk ke DPR-RI, pihaknya akan menggalang dukungan berupa pengumpulan tandatangan anggota-anggota DPR untuk mengusung usulan pembentukan Propinsi Tapanuli sebagai usul inisiatif DPR.
Selain itu menurut Panda, dalam waktu dekat juga diperlukan dukungan massa untuk melakukan tekanan kepada DPR-RI guna menjadikan ini menjadi prioritas Baleg.
Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi PDS Hans Simamora mengatakan, Propinsi Tapanuli harus dapat diwujudkan pada tahun 2007 yang akan datang agar masuk dalam peta politik dalam pemilihan gubernur tahun 2007.

GM PANGGABEAN SETUJU

Di tengah-tengah pertemuan, Panda Nababan secara khusus juga menyampaikan keputusan yang telah disepakati kepada GM Panggabean via telepon selular.

“Pak GM Panggabean setuju atas keputusan yang telah diambil. Pak GM sangat mendukung agar program kerja dilaksanakan secara simultan demi percepatan perwujudan Propinsi Tapanuli”, ujar Panda.