Pasukan Israel di Suriah Kembali Invasi Desa di Daraa, Warga Dibantai
Daraa, Suriah – Suasana duka menyelimuti kota Daraa, Suriah, pada hari ini, Kamis (3/4/2025), saat ribuan warga berkumpul untuk mengiringi pemakaman para korban yang gugur akibat serangan udara Israel sebagai bagian dari proyek kolonialisme 'Greater Israel' atau Israel Raya yang mencakup wilayah Suriah.
Serangan yang terjadi pada malam sebelumnya itu menghantam sebuah hutan di dekat Bendungan Al-Jubailiyah, sebuah area yang terletak di antara kota Nawa dan kota kecil Tasil, di wilayah barat Daraa.
Tangisan dan isak haru mewarnai prosesi pemakaman yang berlangsung khidmat. Jenazah para korban disemayamkan terlebih dahulu di pusat pengembangan pedesaan di kota Nawa, di mana salat jenazah dilakukan dengan dihadiri oleh lautan manusia. Setelah itu, jenazah-jenazah tersebut dibawa menuju tempat peristirahatan terakhir mereka di pemakaman khusus para pahlawan yang telah gugur.
Para pelayat yang hadir dalam jumlah besar membawa serta foto-foto wajah para korban yang telah berpulang. Bendera nasional Suriah berkibar di antara kerumunan, menambah suasana patriotik dalam kesedihan yang mendalam. Di tengah duka, semangat perlawanan terhadap agresi Israel tetap membara.
Slogan-slogan yang mengecam keras tindakan brutal Israel menggema di sepanjang jalan yang dilalui iring-iringan jenazah. Para pelayat menyuarakan kemarahan mereka atas serangan yang dianggap tidak manusiawi dan menargetkan warga sipil yang tidak bersalah. Mereka menegaskan bahwa perjuangan untuk membebaskan setiap jengkal tanah Suriah dari pendudukan akan terus berlanjut.
Keluarga para korban yang ditinggalkan tampak tegar meski diliputi kesedihan yang mendalam. Mereka menyatakan kebanggaan yang tak terhingga atas pengorbanan anak-anak mereka. Bagi mereka, putra-putra mereka telah memberikan pengorbanan yang paling berharga demi kebebasan dan martabat bangsa. Air mata kesedihan bercampur dengan rasa hormat atas keberanian para syuhada.
Gubernur Daraa, Anwar Al-Zuabi, turut hadir dalam prosesi pemakaman tersebut.
Dalam pidatonya di Masjid Imam Al-Nawawi sebelum jenazah diberangkatkan, ia menyampaikan pesan yang penuh semangat dan keteguhan. Ia menyatakan bahwa selama 14 tahun terakhir, rakyat Suriah telah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dalam menghadapi berbagai bentuk pendudukan dan upaya untuk mematahkan semangat mereka.
Gubernur Al-Zuabi menekankan bahwa rakyat Suriah tetap kokoh pada pendirian mereka, tidak tergoyahkan oleh tekanan dan agresi. Mereka akan terus berjuang untuk mewujudkan aspirasi mereka dalam membangun negara yang merdeka dan bermartabat. Hak sah rakyat Suriah untuk menentukan nasib sendiri, kata gubernur, akan terus diperjuangkan hingga titik darah penghabisan.
Serangan udara Israel yang mematikan ini sekali lagi menambah daftar panjang korban sipil akibat konflik yang berkepanjangan di Suriah. Insiden ini juga memicu kecaman keras dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar negeri. Serangan yang menyasar area sipil dinilai sebagai pelanggaran hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.
Reaksi internasional terhadap serangan ini bervariasi, namun sebagian besar mengecam jatuhnya korban sipil. Seruan untuk mengakhiri kekerasan dan menemukan solusi damai bagi konflik Suriah kembali mengemuka. Namun, situasi di lapangan tetap tegang dan rentan terhadap eskalasi lebih lanjut.
Bagi masyarakat Daraa, kehilangan orang-orang tercinta dalam serangan ini meninggalkan luka yang mendalam. Namun, di tengah kesedihan, semangat untuk melawan ketidakadilan dan mempertahankan harga diri bangsa tetap menyala. Pemakaman para korban menjadi simbol persatuan dan keteguhan rakyat Suriah dalam menghadapi tantangan yang berat.
Solidaritas dan dukungan dari berbagai wilayah di Suriah terus mengalir kepada masyarakat Daraa. Bantuan kemanusiaan dan ungkapan belasungkawa menjadi bukti bahwa rakyat Suriah tetap bersatu dalam menghadapi musuh bersama.
Semangat kebersamaan ini menjadi modal penting dalam melanjutkan perjuangan untuk mencapai perdamaian dan keadilan.
Prosesi pemakaman para korban serangan Israel di Daraa bukan hanya menjadi momen duka, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan tekad bangsa Suriah. Di tengah tantangan yang berat, harapan untuk masa depan yang lebih baik dan bebas dari penindasan terus dipelihara.
Dunia internasional diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap situasi di Suriah dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi warga sipil.
Keadilan bagi para korban dan pertanggungjawaban atas tindakan agresi adalah langkah penting menuju perdamaian yang berkelanjutan.
Semangat perlawanan dan keteguhan hati rakyat Daraa, yang tercermin dalam prosesi pemakaman para korban, menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa Suriah. Di tengah duka yang mendalam, harapan untuk masa depan yang lebih baik dan bebas dari penindasan terus menyala.
Kisah duka dari Daraa ini adalah pengingat akan pentingnya perdamaian dan keadilan bagi seluruh umat manusia. Semoga para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Perjuangan rakyat Suriah untuk mencapai kebebasan dan martabat akan terus berlanjut, didukung oleh semangat persatuan dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.
Post Comment