Breaking News

Indonesia akan Segera Miliki Holding BUMN Hotel

ilustrasi


KEDAIKOPIMARBUN -- Manajemen PT Hotel Indonesia Natour (Persero) mengatakan skema holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perhotelan akan selesai pada Juni 2020. Pembentukan holding menindaklanjuti arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menyatukan bisnis hotel milik perusahaan pelat merah. (baca)

Direktur Utama Hotel Indonesia Natour Iswandi Said mengatakan kajian tersebut dilakukan bersama oleh tujuh perusahaan pelat merah yang memiliki lini bisnis hotel. Selain Hotel Indonesia Natour, BUMN lainnya adalah PT Patra Jasa, PT Pegadaian (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT PP (Persero) Tbk.

"Agenda kami kira-kira sampai Juni sudah ketemu skema (holding BUMN hotel)," katanya di kawasan parlemen, Selasa (4/2).

Ia menjelaskan lingkup kajian pembentukan holding BUMN perhotelan mencakup empat aspek. Keempatnya adalah sisi hukum, proses bisnis, pajak, dan akuntansi.

"Kami baru mulai untuk memberikan surat kerja kepada mereka untuk melakukan kajian. Jadi baru awal," paparnya.

Dalam hal ini, Hotel Indonesia Natour bertindak sebagai koordinator. Namun demikian, ia belum dapat memastikan perusahaan yang bertindak sebagai induk holding lantaran itu wewenang Kementerian BUMN.

"(Pembentukan holding BUMN hotel) Tergantung dari kajiannya, kalau bisa secepatnya," katanya.

Kinerja Keuangan

Pada 2019 lalu, Hotel Indonesia Natour mencatat kinerja apik. Laba perseroan meroket 191,8 persen dari Rp17,44 miliar di 2018 menjadi Rp50,8 miliar di 2019.

Iswandi menjelaskan kenaikan laba dipicu pembelian sebagian lahan perseroan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Lahan tersebut digunakan untuk pembangunan jalan.

"Kalau dari Rp50,8 miliar (nilai pembelian) kurang lebih Rp23 miliar," ucapnya.