Bupati Pakpak Bharat Meninggal di dalam Mobil
Sidikalang, (Analisa)
Bupati Pakpak Bharat Ir Herry Muger Berutu MBA meninggal mendadak di dalam mobil dinas Toyota Fortuner hitam metalik saat perjalanan menuju Sidikalang dari Medan.
Direktur RSU Sidikalang, dr Renfill Capah Jumat (27/4) petang sekira pukul 17.30 WIB menerangkan, pejabat itu sudah dalam kedaan tidak bernyawa saat tiba di RSU Sidikalang. Sementara itu, petugas medis tidak berani menyebut adanya kemungkinan kejanggalan di tubuh kepala daerah ini.
“Kami hanya mengurus, soal memberi keterangan bukan kompetensi kami,” ujar dr Edward Simanjuntak di ruang Unit Gawat Darurat.
Sekretaris daerah Kabupaten Pakpak Bharat Drs Gandi Warta Manik menjelaskan, sebelumnya kondisi atasannya amat prima. Ia tidak pernah menerima keluhan dalam manajemen pemerintahan maupun persoalan pribadi. Semua berjalan normal dengan komunikasi aktif.
Gandi menepis sinyalemen adanya persoalan keluarga yang menimpa Herry. “Saya kira tidak ada masalah prinsipil,” kata Gandhi.
Komunikasi terakhir dengan Sekda berlangsung sekira pukul 15.00 WIB saat Herry sudah berada di Sidikalang. Saat itu, Gandi melaporkan bahwa Menteri Kehutanan MS Kaban akan kunjungan ke daerahnya khususnya kegiatan partai.
Hal lain yang diinformasikan Gandhi yakni menyangkut kunjungan kerja tim DPRD Sumut Dapem X. Namun sekira pukul 16.00 WIB, ia mendapat kabar menyebut pimpinannya sedang sakit keras di Sidikalang. Dan, ketika tiba, ia sudah melihat Herry dalam keadaan tak bernyawa.
Sehubungan dengan meninggalnya Herry, Gandhi melaporkan peristiwa itu kepada Mendagri Widodo AS di Jakarta. Kepada para pejabat eselon II melalui telepon seluler ia menginstruksikan agar masing-masing melayat ke Medan dan membuat persiapan yang relevan dengan hal dimaksud.
Diutarakan, atas kesepakatan keluarga, jenazah dibawa ke rumah duka di Medan. Para tokoh masyarakat diberi kesempatan memberi penghormatan terakhir di Sidikalang.
HIPERTENSI
Bupati Dairi Dr Master Parulian Tumanggor yang ditemui di RSU Sidikalang menjelaskan, teman akrabnya itu sebelumnya tampak bugar. Tidak ada problem yang disampaikan kepadanya.
Hanya saja diakui, Herry mengalami hipertensi (darah tinggi). Pada Kamis (26/4) malam ia tengah menikmati hiburan di PRSU Medan. Parulian mengaku sangat kehilangan, ia terlihat suntuk. Sementara, menyangkut hubungan pemerintahan Dairi dan Pakpak Bharat sangat harmonis.
Di tempat terpisah Ir Edison Sianturi dan Ir Taufan Agung Ginting anggota DPRD Sumut Dapem X memberi pendapat senada. Tidak ada problem yang dikeluhkan selama ini. Pembicaraan terakhirnya, yakni pada Kamis malam mengatakan ia tak dapat mendampingi dewan karena suatu urusan.
STRES
Seiring meninggalnya Herry, seorang adiknya tampak stres berat. Ia terpaksa digiring memakai kursi roda. Wajahnya tampak berat dengan tangan di kening.
Namun, saat wartawan mengambil foto “penting” itu, seorang adik berusaha menghempang termasuk mengambil kamera wartawan. Buat apa difoto, bikin makin stres aja, ujar Boru Sianturi seorang perawat dari Desa lae Hole Kecamatan Parbuluan.
Keramaian di rumah sakit itupun luar biasa. Ratusan kendaraan termasuk kalangan pejabat dan rekanan serta pegawai rendahan mengerumuni fasilitas umum. Tak banyak yang mendapat peluang melihat langsung kondisi almarhum Herry. Penjagaan ekstra ketat. Di malam itu, kepala daerah ini pun diberi pakaian pengganti dengan baju kebesaran.
Sekadar informasi, Herry terbilang kepala dearah termuda di Indonesia. Ia berusia sekitar 41 tahun dengan kepemimpinan kurang lebih 2 tahun. Ketika memegang kendali, ia dikenal keras dan tegas demi memajukan kampung halamannya.
Sidikalang, (Analisa)
Bupati Pakpak Bharat Ir Herry Muger Berutu MBA meninggal mendadak di dalam mobil dinas Toyota Fortuner hitam metalik saat perjalanan menuju Sidikalang dari Medan.
Direktur RSU Sidikalang, dr Renfill Capah Jumat (27/4) petang sekira pukul 17.30 WIB menerangkan, pejabat itu sudah dalam kedaan tidak bernyawa saat tiba di RSU Sidikalang. Sementara itu, petugas medis tidak berani menyebut adanya kemungkinan kejanggalan di tubuh kepala daerah ini.
“Kami hanya mengurus, soal memberi keterangan bukan kompetensi kami,” ujar dr Edward Simanjuntak di ruang Unit Gawat Darurat.
Sekretaris daerah Kabupaten Pakpak Bharat Drs Gandi Warta Manik menjelaskan, sebelumnya kondisi atasannya amat prima. Ia tidak pernah menerima keluhan dalam manajemen pemerintahan maupun persoalan pribadi. Semua berjalan normal dengan komunikasi aktif.
Gandi menepis sinyalemen adanya persoalan keluarga yang menimpa Herry. “Saya kira tidak ada masalah prinsipil,” kata Gandhi.
Komunikasi terakhir dengan Sekda berlangsung sekira pukul 15.00 WIB saat Herry sudah berada di Sidikalang. Saat itu, Gandi melaporkan bahwa Menteri Kehutanan MS Kaban akan kunjungan ke daerahnya khususnya kegiatan partai.
Hal lain yang diinformasikan Gandhi yakni menyangkut kunjungan kerja tim DPRD Sumut Dapem X. Namun sekira pukul 16.00 WIB, ia mendapat kabar menyebut pimpinannya sedang sakit keras di Sidikalang. Dan, ketika tiba, ia sudah melihat Herry dalam keadaan tak bernyawa.
Sehubungan dengan meninggalnya Herry, Gandhi melaporkan peristiwa itu kepada Mendagri Widodo AS di Jakarta. Kepada para pejabat eselon II melalui telepon seluler ia menginstruksikan agar masing-masing melayat ke Medan dan membuat persiapan yang relevan dengan hal dimaksud.
Diutarakan, atas kesepakatan keluarga, jenazah dibawa ke rumah duka di Medan. Para tokoh masyarakat diberi kesempatan memberi penghormatan terakhir di Sidikalang.
HIPERTENSI
Bupati Dairi Dr Master Parulian Tumanggor yang ditemui di RSU Sidikalang menjelaskan, teman akrabnya itu sebelumnya tampak bugar. Tidak ada problem yang disampaikan kepadanya.
Hanya saja diakui, Herry mengalami hipertensi (darah tinggi). Pada Kamis (26/4) malam ia tengah menikmati hiburan di PRSU Medan. Parulian mengaku sangat kehilangan, ia terlihat suntuk. Sementara, menyangkut hubungan pemerintahan Dairi dan Pakpak Bharat sangat harmonis.
Di tempat terpisah Ir Edison Sianturi dan Ir Taufan Agung Ginting anggota DPRD Sumut Dapem X memberi pendapat senada. Tidak ada problem yang dikeluhkan selama ini. Pembicaraan terakhirnya, yakni pada Kamis malam mengatakan ia tak dapat mendampingi dewan karena suatu urusan.
STRES
Seiring meninggalnya Herry, seorang adiknya tampak stres berat. Ia terpaksa digiring memakai kursi roda. Wajahnya tampak berat dengan tangan di kening.
Namun, saat wartawan mengambil foto “penting” itu, seorang adik berusaha menghempang termasuk mengambil kamera wartawan. Buat apa difoto, bikin makin stres aja, ujar Boru Sianturi seorang perawat dari Desa lae Hole Kecamatan Parbuluan.
Keramaian di rumah sakit itupun luar biasa. Ratusan kendaraan termasuk kalangan pejabat dan rekanan serta pegawai rendahan mengerumuni fasilitas umum. Tak banyak yang mendapat peluang melihat langsung kondisi almarhum Herry. Penjagaan ekstra ketat. Di malam itu, kepala daerah ini pun diberi pakaian pengganti dengan baju kebesaran.
Sekadar informasi, Herry terbilang kepala dearah termuda di Indonesia. Ia berusia sekitar 41 tahun dengan kepemimpinan kurang lebih 2 tahun. Ketika memegang kendali, ia dikenal keras dan tegas demi memajukan kampung halamannya.